Genre: Horror
Sutradara: Monty Tiwa
Pemain: Poppy Sovia, Migi Parahita, Sadha Triyudha, Projosujadi, Diaz Ardiawan, Brama Sutasara
Rumah Produksi: Starvision Plus
Rating: ***
Pemain: Poppy Sovia, Migi Parahita, Sadha Triyudha, Projosujadi, Diaz Ardiawan, Brama Sutasara
Rumah Produksi: Starvision Plus
Rating: ***
Film dengan point of view camcorder sempet jadi kehebohan sendiri di Hollywood. Setelah suksesnya The Blair Witch Project membawa studio film Lion's Gate jadi studio film besar, Cloverfield dan [Rec] juga sempet sukses dengan tehnik yang sama. Di Indonesia sendiri, film dengan tehnik ini belum pernah ada. Oleh karena itu kesempatan ini diambil oleh Sutradara Monty Tiwa buat menyutradarai film dengan point of view camcorder pertama di Indonesia.
Keramat bercerita tentang perjalanan sekelompok anak muda yang sedang mengadakan shooting film berjudul . Film ini bercerita mengenai kisah romantis mantan pelari cacat yang ingin kembali ke mantan pacarnya yang dulu. Miea, sang sutradara menyuruh Cungkring (Monty Tiwa) untuk merekam kejadian apapun dari mulai briefing di Jakarta sampai proses shooting di Jogja sebagai dokumentasi untuk behind the scene.
Sayangnya proses shooting mereka tidak berjalan lancar. Ketika baru sampai di stasiun kereta mereka dicegat oleh orang aneh yang meneriaki mereka dengan bahasa jawa. Di lokasi shooting pun kejadian aneh makin banyak terjadi. Mulai dari munculnya bayangan aneh yang tertangkap kamera sampai Migi ,si pemeran utama yang tiba-tiba kesurupan.
Ternyata roh yang merasuki Migi adalah penunggu daerah setempat yang marah karena ulah manusia yang merusak alam. Dukun yang mereka panggil pun gagal buat mengusir roh itu dari tubuh Miki. Malah yang lebih parah lagi Miki tiba-tiba saja menghilang dari kamarnya. Menurut sang dukun Miki dibawa ke alam lain oleh roh yang merasukinya. Akhirnya merekapun memutuskan buat mencari Miki dengan bantuan dukun itu. Disinilah perjalanan penuh teror itu dimulai.
Buat Cical sendiri film ini cukup menghibur dan unik, apa lagi kalo diperhatiin nama-nama tokoh di film ini sesuai dengan nama aslinya. Walaupun sebenernya masih kalah ama [Rec] apa lagi Cloverfield. Yang sedikit mengejutkan dari film ini adalah durasinya yang ternyata lebih panjang dari 3 film sejenis lainnya yaitu 1 jam 20 menit. Bandingkan dengan durasi film lainnya yang berdurasi 1 jam atau setara dengan durasi 1 kaset Mini DV. Inilah hal yang menurut Cical agak sedikit janggal untuk film yang direkam camcorder Mini DV dengan mode shooting SP. Film ini juga cendurung didominasi rekaman-rekaman pendek, bandingin dengan [Rec] atau Cloverfield yang didominasi rekaman yang panjang.
Yang pernah nonton Cloverfield atau [Rec] mungkin agak sedikit kecewa dengan ketegangan yang ditawarin film ini. Bisa dibilang film ini agak datar dan tidak begitu menegangkan. yang lebih menonjol adalah ceritanya yang bikin penasaran penonton. Mungkin film ini lebih cocok disandingin ama The Blair Witch Project. paling ngga dua-duanya sama-sama film pertama yang menggunakan tehnik ini.
Kesimpulannya sebagai film dengan tehnik pont of view camcorder pertama di Indonesia film ini cukup layak buat ditonton buat Wargi Bandung penggemar film horror ataupun Wargi Bandung yang pengen meliat sesuatu yang baru dari film Indonesia. Walaupun film ini agak sedikit kurang menegangkan bila dibanding film-film dengan tehnik serupa.
Keramat bercerita tentang perjalanan sekelompok anak muda yang sedang mengadakan shooting film berjudul . Film ini bercerita mengenai kisah romantis mantan pelari cacat yang ingin kembali ke mantan pacarnya yang dulu. Miea, sang sutradara menyuruh Cungkring (Monty Tiwa) untuk merekam kejadian apapun dari mulai briefing di Jakarta sampai proses shooting di Jogja sebagai dokumentasi untuk behind the scene.
Sayangnya proses shooting mereka tidak berjalan lancar. Ketika baru sampai di stasiun kereta mereka dicegat oleh orang aneh yang meneriaki mereka dengan bahasa jawa. Di lokasi shooting pun kejadian aneh makin banyak terjadi. Mulai dari munculnya bayangan aneh yang tertangkap kamera sampai Migi ,si pemeran utama yang tiba-tiba kesurupan.
Ternyata roh yang merasuki Migi adalah penunggu daerah setempat yang marah karena ulah manusia yang merusak alam. Dukun yang mereka panggil pun gagal buat mengusir roh itu dari tubuh Miki. Malah yang lebih parah lagi Miki tiba-tiba saja menghilang dari kamarnya. Menurut sang dukun Miki dibawa ke alam lain oleh roh yang merasukinya. Akhirnya merekapun memutuskan buat mencari Miki dengan bantuan dukun itu. Disinilah perjalanan penuh teror itu dimulai.
Buat Cical sendiri film ini cukup menghibur dan unik, apa lagi kalo diperhatiin nama-nama tokoh di film ini sesuai dengan nama aslinya. Walaupun sebenernya masih kalah ama [Rec] apa lagi Cloverfield. Yang sedikit mengejutkan dari film ini adalah durasinya yang ternyata lebih panjang dari 3 film sejenis lainnya yaitu 1 jam 20 menit. Bandingkan dengan durasi film lainnya yang berdurasi 1 jam atau setara dengan durasi 1 kaset Mini DV. Inilah hal yang menurut Cical agak sedikit janggal untuk film yang direkam camcorder Mini DV dengan mode shooting SP. Film ini juga cendurung didominasi rekaman-rekaman pendek, bandingin dengan [Rec] atau Cloverfield yang didominasi rekaman yang panjang.
Yang pernah nonton Cloverfield atau [Rec] mungkin agak sedikit kecewa dengan ketegangan yang ditawarin film ini. Bisa dibilang film ini agak datar dan tidak begitu menegangkan. yang lebih menonjol adalah ceritanya yang bikin penasaran penonton. Mungkin film ini lebih cocok disandingin ama The Blair Witch Project. paling ngga dua-duanya sama-sama film pertama yang menggunakan tehnik ini.
Kesimpulannya sebagai film dengan tehnik pont of view camcorder pertama di Indonesia film ini cukup layak buat ditonton buat Wargi Bandung penggemar film horror ataupun Wargi Bandung yang pengen meliat sesuatu yang baru dari film Indonesia. Walaupun film ini agak sedikit kurang menegangkan bila dibanding film-film dengan tehnik serupa.
No response to “Keramat, Film Horror Lokal Bergaya Baru”
Leave a Reply