Sabtu, 02 Januari 2010

Braga Festival 2009, "Wujud Citra Braga Kreatif"


Gerbang "Bragfest 09"


Braga Festival 2009 (Bragfest 09) kembali diadain di sepanjang jalan Braga mulai Minggu (27/12) sampe Rabu (30/12) kemaren. Ini dia hajatan gede milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat (Disparbud Jabar) yang taun ini menyerap kurang lebih 2,5 juta pengunjung alias dua kali lipat dibanding Bragfest 2008. Great job, wargi bandung sendiri kemaren sempet dateng dong?? so what was it about???

Pembukaan
Zkheey sengaja ngeliput pembukaan Braga Festival 2009 di halaman depan Apotek Kimia Farma. Kira-kira jam 10.00 pagi hari Minggu (27/12), pembukaan dimulai dengan sambutan Drs. H. Herdiwan Iing Suranta selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat. Well, gelaran tahunan Braga Festival adalah hajatan akbar miliknya Disparbud Jabar, jadi ga salah kalo beliau ngasih sambutan. Setelah itu, ada juga pembacaan puisi berjudul "Sajak Tahun Baru 1990" karya almarhum WS. Rendra yang dibacain oleh Boni Avibus (7), pelajar perempuan kelas 3 SD yang sangat ekspresif. Sambutan ketiga diisi seorang staf Provinsi Jawa Barat (lupa namanya hehe..) yang ngewakilin Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, yang berhalangan hadir di acara pembukaan. Staf itu pun sekaligus ngegunting pita di pintu gerbang Braga Festival 2009 sebagai tanda dibukanya gelaran ini secara resmi. Walikota Bandung, Dada Rosada, Ibu Popong Otje Djunjunan, Chief Progammer Bragfest Diro Aritonang, dan Ketua Panitia Bragfest 09 Kris Syandi Kurnia (26) turut hadir ngedampingin. Begitu ngelewatin pintu gerbang, para pejabat itu disambut hentakan perkusi yang dimainkan 50 orang seniman Bandung sehingga menghasilkan bunyi yang sangat nyaring. Para pejabat dan seluruh staf Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung pun akhirnya singgah di panggung utama Bragfest 2009 yang dihelat di pelataran depan gedung perusahaan gas negara. Ada beberapa seniman legendaris Bandung dan Jabar yang ngisi pembukaan di antaranya Irawati Durban, Indrawati Lukman, dan Tan Deseng yang makin gereget di usia mereka yang mulai senja. Secara simbolis, Dada Rosada selaku Walikota Bandung ngelepasin 200 ekor burung menyambut 200 tahun Kota Bandung taun depan. Well, bisa dibilang Bragfest 09 adalah ancang-ancang menuju perayaan 200 taun Bandung.


Pembukaan "Bragfest 09"


Stand Pengisi Acara
Braga Festival 09 diramaikan 94 stand kuliner, fashion, dan seni. Barang-barang yang ditawarinnya pun cukup beragam mulai dari stand Disparbud Jabar yang nyediain buklet dan DVD info pariwisata Jabar secara gratis, mobile store Viking yang ngejual berbagai aksesoris Persib, distro, dan stand-stand kuliner yang sanget menggoda. Nah, karena Bragfest identik dengan makanannya, stand-stand kulinernya sengaja lebih banyak dari stand-stand lain. Ada banyak banget stand kuliner yang wajib dicobain mulai dari Cireng Bapake khas Garut, Ice Cendol (IDOL), Es Lilin Bandung Tojoyo, Tahu Mayo, Bleungeur Burger, BMC, Spel Caffe, Jajanan Tradisional Warga Braga dan masih banyak lagi. Masalah harga ngga usah pusing dech, semua makanan yang ada di sini harganya murah-murah koq dijamin ngga akan ngebuat kantong wargi Bandung semua jadi jebol. Tapi sejauh mata memandang, mungkin jajanan sosis panggang yang jadi primadona kali ini. Kalo di Bragfest 08 cuma ada seorang enci-enci yang ngejual sosis panggang yang laku keras, di Bragfest 09 ada sekitar empat sampe lima stand penjual sosis panggang. Walopun matok harga relatif mahal (9 ribu rupiah/1 potong sosis) - lebih mahal sribu rupiah dibanding taun lalu - tapi toh semua stand sosis laku-laku aja tuh. Heran, padahal sosis bukan makanan asing ataupun susah ditemuin di kehidupan sehari-hari kan??? Well, kalo makanan mah mo yang aneh atopun biasa semuanya laku di Bragfest, ayo panen pembeli hehehe...


Stand-Stand "Bragfest 09" & Padatnya pengunjung


Pertunjukan Musik & Seni
Panitia Bragfest 09 nyedian dua panggung outdoor dan indoor buat pergelaran musik, tari, dan kesenian lainnya. Panggung outdoor digelar di pelataran Bank Jabar dan halaman perusahaan gas negara. Sementara dua panggung lainnya ada di dalem Bioskop Mayestik (AACC) dan Gedung YPK. Ada beragam pertunjukan musik dan kesenian yang digelar misalnya aja tari topeng dan angklung buncis buat nyambut rombongan Gubernur dan Walikota. Ada juga pagelaran reog yang yang diarak sepanjang Braga. Sementara itu, menurut informasi ada sekitar seratus band alternatif Bandung yang ngisi acara. Klab Jazz yang ngebawahin para musisi jazz Bandung pun ikut unjuk gigi di hadapan pengunjung. Di gedung YPK sendiri ada pemutaran film dan diskusi dengan seniman Bandung Remy Sylado, yang di penutupan Bragfest 09 dikasih penghargaan sama Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.









Diguyur Hujan
Hujan deras yang turun di Braga selama festival, sama sekali ga menyurutkan jutaan wargi bandung dateng ke acara ini. Ga jelas apakah panitia menggunakan jasa pawang ujan selama gelaran festival atau gak. Tapi kalopun pake, mesti brapa pawang yang dipasang karena sekarang ini kota kembang lagi parah-parahnya diguyur ujan. Pastilah pawang-pawang itu kesulitan buat sekedar mengalihkan titik-titik air itu ke tempat lain. But anyway, sepertinya stand-stand kuliner, fashion, distro, pertunjukan seni, dan gelaran kreatif lainnya terlalu menarik untuk dilewatkan. Jadi walopun ujan, pengunjung cuma berteduh bentar dan kembali menyusuri gelaran ini.


Barisan Mojang Jajaka Jawa Barat


Kebersihan & Kenyamanan
Nah ini dia dua hal yang ga bisa luput setiap kali gelaran festival berlangsung. Gimanapun juga faktor kebersihan dan kenyamanan Jalan Braga mesti terjaga supaya pengunjung bisa enak nikmatin festival ini. U know what??? zkheey and cicalicious sama sekali ga nemuin tempat sampah yang disimpen panitia di beberapa titik keramaian. Aneh, mo buang sampah ja mesti ke Alfamart yang emang nyediain tempat sampah di depan toko mereka. Secara kasat mata, tempat-tempat sampah cuma dikelola secara pribadi sama pengguna stand buat sampah mereka sendiri. tapi buat pengunjung, ga ada tuh??? Next, soal kenyamanan...hmmm..mungkin masih lebih nyaman taun kemaren yah. Faktor penempatan stand di tengah jalan mungkin lebih bisa meredam simpul-simpul kemacetan di sepanjang Braga akibat pengunjung yang membludak. Sementara itu, stand-stand pengisi Bragfest 09 ditata di pinggir jalan dan saling berhadapan, so pengunjung mesti desek-desekan di tengah jalan. Apalagi gelaran taun ini berlangsung lebih lama, lebih meriah, dan otomatis lebih banyak pengunjungnya. Seneng seh kalo gelaran ini dipadati wargi Bandung, atau wargi Jawa Barat dan turis asing, tapi kalo lebih nyaman mungkin nilai plus buat gelaran ini makin nambah. ya gak???

Overall, taun depan, sesuai dengan ulang taun Bandung yang ke-200 taun, Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung janji bikin Bragfest jauh lebih meriah dari taun-taun sebelumnya. Mereka berharap Bragfest berdampak lebih masif dan menyeluruh. Bahkan kalo bisa terkenal ke seluruh nusantara. Well, let's see wargi Bandung. Di balik semua itu yang lebih penting adalah mau apa setelah festival??? gimana dengan janji dan usaha pemkot untuk merevitalisasi jalan braga seperti dulu??? (karedokbandung.com)

No response to “Braga Festival 2009, "Wujud Citra Braga Kreatif"”

Leave a Reply