Selasa, 06 April 2010

Clash of The Titans - Film Kolosal Yang Kurang Megah

Genre: Action, Adventure
Sutradara: Louis Leterrier
Pemain: Sam Worthington, Liam Neeson, Gemma Arterton, Alexa Davalos, Ralph Fiennes
Rumah Produksi: Warner Bross Pictures
Rating: ***

Kalau melihat trailer filmnya yang sudah beredar sejak beberapa bulan lalu pasti wargi Bandung semua penasaran ama Clash of The Titans. Film arahan Louis Leterrier ini emang penuh resiko dan pertaruhan. Apakah film kolosal remake dari tahun 1981 bisa menyaingi kejayaan film Avatar? Mengingat film ini memiliki bintang utama yang sama dengan Avatar yaitu Sam Worthington, dan juga dibuat versi 3D-nya karena melihat kesuksesan film Avatar.

Naskahnya sendiri ditulis oleh Travis Baecham (Dog Days of Summer), Phill Hay dan Matt Manfredi (Aeon Flux). Cerita dari film aslinya tetap dipertahankan: Perseus, manusia setengah dewa yang merupakan salah seorang anak Zeus bertualang untuk mencegah agar Hades tidak berkuasa di bumi. Petualangan Perseus sendiri tidak mudah karena dia harus menghadapi banyak musuh seperti kalajengking raksasa, Medusa, dan Kraken.

Film ini emang ingin mengangkat mitologi Yunani menjadi suatu cerita kolosal yang lebih pop. Tapi untungnya sisi mitologi di film ini sedikit lebih diperhatikan dibanding Percy Jackson. Meskipun begitu wargi Bandung yang mengerti mitologi Yunani pasti menemukan banyak perbedaan dengan versi aslinya. Misalnya saja Io ternyata hanya manusia biasa yang dikutuk oleh dewa, Pegasus yang berwarna hitam, serta kemunculan monster Kraken yang sebenernya ngga ada hubungannya dengan mitologi Yunani. Tapi Kisah Perseus sendiri sebenernya ada di mitologi Yunani, hanya sayangnya di versi aslinya dia bukanlah anak dari Zeus.

Sebagai film kolosal, udah barang tentu banyak hal fantastis dalam proses produksi Clash of The Titans . selain mencipyakan senjata sendiri, ada 3000 kostum untuk 285 figuran yang ditangani 50 orang perancang kostum. Yang lebih fantastis untuk beberapa adegan aksi, Leterier sengaja memakai empat crane camera agar adegan aksinya terekam dengan sempurna.

Sayangnya banyak sekali hal yang membuat film ini jadi kurang menggigit. Pertama adalah durasi filmnya yang cuma 112 menit. Hal ini menyebabkan jalan ceritanya jadi terkesan cepat dan sempit, satu hal yang sedikit aneh untuk sebuah kolosal mengingat film kolosal biasanya berdurasi lebih dari dua jam dan cerita yang ditawarkannya juga sangat luas. Mungkin Leterier sengaja melakukan ini karena dia ingin membuat film kolosal dengan aksi cepat yang nonstop. Sayangnya langkah inilah yang membuat Clash of The Titans menjadi kurang megah di banding film kolosal macam Lord of The Rings, atau Avatar.

Perubahan format menjadi 3D juga sebenernya kurang berpengaruh ke hasil akhir film ini. Karena sejak awal Clash of The Titans dibuat untuk format 2D sehingga hampir tidak ada adegan yang dimaksimalkan untuk dilihat dalam format 3D. Jadi buat wargi Bandung yang berencana nonton film ini dalam format 3D harus berpikir-pikir dulu.

Bagaimanapun juga Clash of The Titans ini tetaplah film kolosal yang menghibur. Selain penuh dengan aksi, spesial efek yang ada di film ini juga ngga kalah dengan film-film box office Holywood lainnya. Klik di sini untuk liat jadwal nonton film di 21 / XXI. Klik di sini untuk jadwal nonton di Blitz Megaplex Paris Van Java.

No response to “Clash of The Titans - Film Kolosal Yang Kurang Megah”

Leave a Reply